Sunset Logending |
Tersenyumku menatap langit sore ini, tampak
indah bersama tenggelamnya matahari. Sunset, semua tentang dia matahari.
Sun always will shine when it rise or set.
Sudah tugasnya untuk menerangi tata surya
ini.
Ya hanya tata surya saja tentunya yang ia
terangi karena ia tak hanya satu, ia miliaran jenisnya. Namun hanya ia yang
bernama Matahari. Mata untuk melihat dan hari adalah waktu hingga ia adalah
mata yang akan memantulkan cahaya sepanjang waktu agar manusia bisa melihat
benda dan alam anugrah ciptaanNya ini menjadi jelas. Karena semua benda adalah
gelap, karena pantulan cahayanya lah aku dan kalian mampu melihat.
Itu teoriku saja mungkin mereka para ahli
lebih paham. Hanya saja aku simpulkan dari beberapa ilmu yang aku pelajari yang
berharga bagiku. Dan Sejarah membawaku semakin dekat dengan Rabbku. Matahari
dulu adalah Rabb nenek moyangku mungkin namun, sekarang Rabbku adalah
Lillahita’ala jika Tanya siapa, jawabanya ada di sini, hati dan nuraniku.
Aku percaya Ia ada seperti cahaya yang nyata
namun tak bisa ku pegang hanya bisa aku rasakan dan karenanya aku bisa melihat
dan memilih,
aku percaya Ia ada seperti udara selalu
memberiku harapan dan kehidupan meski ku tak mampu melihat wujudnya dan
karenannya aku bisa hidup
Dan aku percaya Ia seperti cinta yang datang
secara nyata membawa harapan yang tak bisa diungkapkan namun terasa
mengendalikan jiwa dan raga.
Cinta, jika harus ditanya jujur mengapa aku
jatuh cinta, tak ada jawaban untuk menjawabnya. Dan yang menyesakkan memang
begitu adanya.
Ya ini… iya ini kutunjuk tak mampu, ku
ungkapkan ku juga tak mengerti ku rasakan ia rasa itu ada.
Dan selama hidup tak pernahku permainkan rasa
ini, karena aku tak mampu memaksanya, melawannya, tak mampu membuatnya serta
tak mampu ku menghilangkannya. Karena ya memang cinta seperti Tuhan yang bisa
memberi segalanya. Cinta Allah, Sudah pasti itu adalah yang terkuat karena ya
aku tak tahu keduanya namun aku yakin.
Tak pernah aku permainkan cinta bahkan aku
memaksanya. Dan ketika aku ungkapkan cinta berarti aku telah berjanji dan
ketika berjanji takkan berlaku untukku mengingkari.
Dan kuungkapkan cinta padamu dibawah langit
itu menatap matahari yang mulai beradu. Aku memang tak pandai berkata bahkan
tak bisa memberi pengantar kata, karena cinta yang mengendalikannya. Hingga aku
katakan apa adanya. Yang aku yakin hanya bisa membuatmu nyaman dan bahagia.
Aku tak mampu mengontrolnya dan tercurah
dengan sendirinya. Aku tak berani bermain dengannya hingga aku sampaikan dengan
kejujuran dan tentu dengan keyakinan. Sebuah keyakinan dan kebenaran pastilah
diikuti dengan getaran. Seperti halnya hatiku bergetar ketika mendengar
ayat-ayatNya yang berarti aku yakin dan begitu besar artinya.
Ya telah aku ungkapkan semua rasa cinta itu,
segala keyakinan dan kejujuran aku lakukan. Dan aku yakin segala cinta butuh
perjuangan. Seperti matahari, ia panas dan mampu membakar bahkan menghancurkan.
Namun ia mengerti hanya cahaya dan panas seperlunya yang akan ia pancarkan
untuk alam ini.
Aku mencintaimu seharusnya cinta ini, dan
akukan menjadi “Mata” untuk membawamu melihat semua, dan aku kan menjadi “hari”
untuk selalu bersamamu. Aku kan menunggumu dan kini aku kan sebagai Matahari
mu. Takkan mungkin aku bakar dan menghancurkanmu tapi akukan selalu memberikan
cahaya dan panas untuk bahagiamu.
Lihatlah aku dan akulah mataharimu,
Kebumen, 03 Januari 2015
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon masukan dan Semoga bermanfaat