RSS

Friends

Pengalaman adalah sebuah Pelajaran berharga yang akan
diceritakan menjadi sebuah kenangan Indah

SAMAPTA ...... "Pola Pendidikan Aneh, yang Saya bilang "Freak","Tolol" even "Idiot"


Kesamaptaan, mungkin sesuatu yang sudah tidak asing bagiku didengar bahkan kini ku tak terusik lagi dengan istilah tersebut. Ada yang bilang Samapta adalah pembantaian, hmmmm benarkah??? ada juga pendapat Samapta adalah Sesuatu yang freak, Tolol dan Idiot.... wah benarkah? Aku belum mengerti pendapat itu terlontar dari seseorang yang berani atau pengecut atau hanya emosi yang terbang bersama awang-awang tak tentu arah.


Ya Samapta memang sekejam itu dan setolol itu dan seidiot itu kepada aku yang dulu, tetapi itu untuk ungkapan aku yang menjalani  tidak pernah memiliki mental, berfikir panjang dan hanya ingin hidup leha-leha menanti uang datang dari langit dengan segala cara serta seakan-akan pepatah ini memang benar,

Sudahlah kamu kroco tidak usah ribut,
Beribadah  dan bekerja saja, Rezeki, Mati dan Jodoh udah ada yang ngatur gak usah kalian buru



What The !@#$% apalah pokoknya kalau zaman gini masih befikiran seperti itu bagiku, memang benar sudah diatur oleh Tuhan, tetapi bagaimana usaha ku untuk mendapatkannya to? emang dengan aku beribadah ditempat ibadah terus, dirumah hanya berserah diri, lantas Rezeki, Jodoh  akan datang padaku? itu kalau yang ngatur Mbahku mungkin bisa.

Aku pernah juga mengupload sebelumnya keblog ku terdahulu tentang
Meski Dingin direndam
 tetapi kehangatan kebersamaan mengalahkan dinginnya Alam
disitu baru sadar betapa berartinya pendidikan ini.

Aku akan mengulas sedikit tentang Samapta yang Tolol, Freak dan idiot dikatakan oleh aku yang tak bermental. Diklat Teknis Umum (DTU) Kesamaptaan yang nantinya kusebut Samapta adalah pendidikan wajibku untuk melalui masa penempaan Integritas dan Profesionalisme yang mungkin orang lebih mudah mengenalnya dengan Wajib Militer selama lima minggu full tanpa libur atau sekitar 35 Hari kalender.

Waw, Wajib militer? keren dong kakak.... Seperti negara-negara maju telah menerapkan ini seperti Singapura, Korea dan beberapa negara lainnya dimana mereka semakin pesat Intelektual warganya berfikir Maju dan mencintai negaranya. Mungkin bagiku bisa juga disurvey sedikitnya Alay-alayer yang ada dinegara itu. Mungkin aku yang tak bermental dulu itu bisa juga jadi Kaum Alay sekarang jika tidak ikut Samapta.

Intinya mengapa negara lain bisa maju?
Karena mereka DISIPLIN.
dimulai darimana mereka disiplin?
dimulai dari Wajib militer di usia menjelang dewasa dan turun temurun oleh orang tua nya terbawa sampai keturunan untuk disiplin.

Intinya semua itu dari kata DISIPLIN,
 disiplin itu taat dan patuh juga siap. sebelumnya, do you know about "SIAP"?
 "SIAP" bisa aku artikan Saya Ikhlas Akan Perintah. Sekarang Siapkah aku akan aturan? ya aku harus siap, kalau tidak siap keluar sono dari Negeri Indonesia ini. Memang secara Ilmu Hukum, Aturan itu dibuat untuk dilanggar. Sedikit mengingat pelajaran Ilmu Hukum maka dari itu kita harus Siap untuk menaatinya.

Bagiku "Samapta bukan mengajarkanku tentang ketololan, kekejaman atau keidiotan"<------------, pasti kata-kata tersebut ditulis aku yang sekarang yang Modern.
Syukur,Tuhan telah memberikan pelajaran bagiku disana. Samapta mengajarkanku akan disiplin, displin itu berupa:

1. Disiplin Waktu
2. Disiplin Tanggung Jawab
3. Disiplin Komitmen
4. Disiplin Persaudaraan
5. Disiplin Kesetiaan
6. Disiplin Kepedulian
7. Disiplin tolong menolong
8. Disiplin apapun yang bertujuan kebaikan.

Disiplin waktu aku peroleh disini, Ibadah terutama adalah disiplin waktu yang tidak dapat ditolelir disitu aku diajarkan taat beribadah tepat waktu jika tidak maka dihukum. Oh Ya Allah, mulianya para pelatihku mengajari kami  taat beribadah karena aku diajarkan beliau,
Karena Allah kita hidup dan karena Allah kita kembali padaNya. So inikah dinamakan idiot??? Dasar aku yang tolol.

Disiplin tanggung jawab dan komitmen disaat aku diberikan wewenang untuk memimpin satu pasukan penuh, dimana aku harus berusaha menjadi pemimpin yang selalu memikirkan Anggotaku, ya Seperti jangan sampai ketika aku memimpin, ada anggotaku yang kelaparan, berselisih bahkan mati karena hal yang aku tidak tahu.
Ketika itu aku belajar tanggung jawab.  Dan diajarkan Komitmen ketika aku memilih sesuatu keputusan adalah keputusan yang baik untuk anggotaku. So inikah yang freak? Dasar aku yang tolol

Masih banyak beberapa hal tentang kedisiplinan itu sendiri  yang sangat mengecap dihatiku ketika aku menjalankannya yaitu ke-keluargaan dimana aku belajar dari Disiplin akan kesetiaan, tanggung jawab, tolong menolong dan satu rasa satu jiwa.
Aku semakin tambah mengerti bahwa aku tidak dapat hidup sendiri dimana ketika aku diuji coba hidup dihutan rimba, tidak ada tempat berteduh, berlindung dan makanan  disana aku mengenal arti bahu membahu kami mendirikan tenda bersama, mencari makan untuk bertahan dan mendapatkan pelajaran
Betapa aku bersyukurnya setiap hari masih bisa makan dan menkmati cemilan sedangkan mereka yang kelaparan merasakan lapar dan kekurangan seperti hidup dihutan ini.

Tak ada celanya sungguh Samapta ini ketika direndam bersama, dijemur bersama, makan bersama, lelah bersama dan tidak ada yang kurang sedikitpun aku merasakan ya aku adalah manusia sosial yang memerlukan mereka,
karena mereka aku bisa tertawa
karena mana mungkin aku tertawa dan menertawai diriku sendiri.
Mungkin itu kelakuan aku yang tolol. 

Pelatih-pelatihku terima kasih atas bimbinganmu, Aku banyak belajar dari Kalian, pengabdian kalian pada negara ini sungguh luar biasa untuk anak-anak bangsa  ini agar aku lebih mencintai Negeri ini, bukan mencintai diri sendiri tentang bagaimana aku bisa mengisi dompet aku sepenuh-penuhnya, dengan gaji dan upahku memikirkan diriku sendiri tetapi aku juga mengerti banyaknya orang lain diluar sana yang lebih membutuhkan uluranku karena disetiap hak kita terdapat hak orang lain. terimakasih bimbingan kalian hanya Tuhan yang bisa memberikan tempat yang terbaik untuk kalian dan keluarga kalian kelak.

Samapta bukanlah momok yang menakutkan tetapi Aku bangga
karena banyak positifnya dan tak ada negatifnya. Karena rasa lelah yang aku rasakan,
pengorbanan yang aku lakukan niscaya tidak ada dampak buruk bagi aku karena semua itu dari hati dan niat yang tulus yang telah diajarkan padaku. 

"Seseorang akan berubah karena dua hal, ketika dia melihat cahaya atau kepanasan"


Terimakasih Kepada Seluruh Pelatih Koppasus Pusdikpassus Batujajar #2013

Tidak ada pengorbanan yang sia-sia, Jakarta, 11 April 2015
http://resonansilensa.blogspot,com




0 komentar:

Posting Komentar

Mohon masukan dan Semoga bermanfaat