RSS

Friends

Pengalaman adalah sebuah Pelajaran berharga yang akan
diceritakan menjadi sebuah kenangan Indah

Belajar Sabar Tanpa Batas

Belajar Ilmu Sabar dan Ikhlas

Belajar tiada akhir, belajar tiada henti. Seperti air mengalir, memberi kehidupan setiap hari. Aku belajar tanpa henti. Mempelajari kehidupan ini yang semakin lama semakin indah jika aku selalu mensyukuri. Mungkin sering ku dengar bahwa semakin lama kehidupan ini semakin tidak jelas, semakin amblas dan tiba-tiba hilang tanpa bekas. Namun aku merasakan lain, bahwa lama semakin lama hidup ini semakin nikmat ketika aku merasakan banyak cobaan yang membawaku untuk kebaikan dan merasakan semuanya keagungan Tuhan Maha Pencipta Alam.

Aku belajar, aku mempelajari dan suatu ketika aku kan mengajar dan harus aku bagi pelajaran ini. Karena hidup hakikatku untuk saling memberi dan menerima nikmat ataupun cobaan. Ketika aku memberi dan menerima maka disaat itu aku bisa belajar dan bertukar pelajaran untuk orang lain. 

Belajar sepanjang waktu , bahkan hal sekecil apapun bisa menjadi pelajaran untukku.

Seperti ketika aku duduk dan tiba-tiba secangkir kopiku didepan mejaku tumpah tersenggol seorang yang lewat. Ternyata disitu banyak sekali pelajaran yang bisa aku torehkan.  belajar dari diri sendiri jika tak seharusnya secangkir kopi itu aku letakkan disitu karena rawan tempat itu tersenggol, lalu belajar menasehati seorang yang menyenggol agar berhati-hati dan belajar mengontrol emosi. Ya mengontrol emosi dalam arti lain adalah sabar. 

Sabar, sabar, sabar dan sabar. Selalu itu yang aku katakan ketika aku tak mengatakan itu berarti aku telah gagal akan kesabaranku. lantas sampai kapan aku katakan sabar. ada pernah dengar pepatah,

Sabar itu tiada batas, jika ada batas berarti tidak sabar.

Itu memang benar sekali. sangat benar bahkan mendekati sempurna. Sabar itu memang tanpa batas, jikapun aku analogikan sendiri sabar itu seperti membuat Satu garis diatas suatu bidang yang aku tarik terus tanpa putus, jika itu putus itu namanya bukan lagi garis tetapi dua garis atau tiga baris. Loh jadi aku malah buat banyak garis dong dan kalau dianalogikan ke sabar berarti sabarku jadi banyak. tidak demikian, mengapa? karena aku kembali ketujuan awal jika aku hanya akan membuat satu garis. yaitu niat awal aku membuat suatu garis kesabaran. 

Garis kesabaran, maka jika aku buat kesabaran, kesabaran yang lain berarti aku telah gagal dalam kesabaran yang pertama dan aku tidak sabar dalam mempertahankannya. hingga aku membuat kesabaran-kesabaran yang lain sebagai pelarianku akan niatku awal.

Sabar dan aku belajar terus bersabar. Sabar ketika ku tidak dipedulikan. Sabar aku ketika aku dicampakkan. Sabar ketika aku berjalan menyusuri kehidupan untuk mencapai puncak kesabaranku. Puncak kesabaranku adalah Keikhlasan. Ikhlas dan menerima apa yang sudah jadi kehendak adalah ujung dari segala kesabaranku. Karena dengan ikhlas beban yang menggantung dalam kesabaran akan hilang layaknya debu yang tertiup angin dimana datangnya debu itu tanpa diketahui dan pergi tanpa jejak dan sepengetahuanku.

Aku sabar karenaMu dan aku Ikhlas karena milikMu.

"Semua yang ada padaMu... oo Membuat diriku tiada berdaya....
Hanyalah bagiMu, untukMu Tuhanku... Seluruh Hidup dan CintaKu..."
Gito Rollies- Cinta yang Tulus


Keikhlasan adalah puncak Kesabaranku, Jakarta,  3 Juni 2015
http://resonansilensa.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon masukan dan Semoga bermanfaat