RSS

Friends

Pengalaman adalah sebuah Pelajaran berharga yang akan
diceritakan menjadi sebuah kenangan Indah

Diari yang Hilang









“Nging….. Ngingg… Nging:” suara ete-ete*  meramaikan suasana siang yang terik ini (*Sebutan untuk hewan seperti kumbang orang jawa bilang dan biasa terdengar di musim kemarau yang terik).

“Huammmmm,… Panas amat yak…. Nerokone bocor alus kayake.” Gumamku dalam keheningan siang diatas balkon kamar kostku. Balikpapan.  Adalah sebuah kota awal bermulaku mengadu nasib. 1500 kilometer lebih terbatas laut dan pantai jarak dengan keluarga. Sambil mengantuk dan ditemani segelas air putih serta tiga lembar kertas kosong dan sebuah bolpoin ditanganku.  Aku masih belum mengerti apa yang akan aku lakukan dengan mereka ini.

Berlari caraku Bermeditasi



“Cuy, habis lari loe cuy? Belum pake seragam.” Sapa dari balik tembok di ruangan kerja.
Aku dengan santainya menjawab,”kagak bro, gerah aja AC dinyalain kedinginan, dimatiin pengab.”
 

Memilih Peran Kehidupan



Pukul duabelas siang tepat. Ini waktuku rehat sejenak sebelum aku kembali kerutinitas kerjaku. Lantunan lagu streaming aplikasi Guvera sejak tadi pagi di smartphoneku sudah habis bersamaan dengan kumandangnya adzan dzuhur. Ya, masih terngiang akan referensi bacaan novel fiksi dan fakta yang pernah aku baca dan review-review film yang telah aku tonton tiba-tiba semua memutar ulang dalam memoriku hingga aku terhanyut kedalam dunia fantasi dalam pikiranku.

Medali adalah Tujuan bukan Ambisi



Kita berlari dan teruskan bernyanyi….
Kita buka lebar pelukan mentari….Bilaku terjatuh nanti, kau siap mengangkat aku lebih tinggi………. (Melompat lebih Tinggi by SO7)

Sepenggal lirik lagu dari Sheila On 7 yang selau mengiringi pagi hariku sebelum beraktifitas, mungkin ada kata-kata lari itu sebabnya aku jadi sangat terinspirasi, karena maksud itu semua adalah semangat menggapai tujuan.

Aku bukanlah "Gajah Mati yang meninggalkan Gading"


Peribahasa dahulu adalah sebuah lantunan kata-kata yang terangkai dalam sebuah kalimat yang mengandung arti tertentu. Peribahasa adalah ibarat, dan itu semua adalah perumpamaan. Dahulu Peribahasa sering dipakai bahkan aku sering melontarkan pula.

Ketika Kegagalan itu ternyata Keberhasilan (Ilmu Ikhlas)



Gagal….

Itu yang tergambar dalam benakku. Di kecewakan takdir dan harapan yang tinggi. Karena kesombonganku  mungkin. Terlalu Percaya diri, bisa jadi pula aku ini. Angkuh dan tak bisa mempercayai dan meyakini nurani ini. Tak bisa mengartikan peringatan dan membedakan mana cobaan mana nikmat.

Tempat paling menyedihkan dan Membahagiakan


Diawali sebuah perpisahan....
Diakhiri sebuah pertemuan....


Mungkin juga sebaliknya

Diawali sebuah pertemuan....
Diakhiri sebuah perpisahan....

Profesionalisme itu dari sini!



Profesional adalah kata yang sering aku dengar dan terlontar oleh orang-orang yang yang menyatakan mereka adalah ahlinya. Profesional berbicara tentang keahlian, kekhususan dan bakat. Profesi yang berarti Pekerjaan ditambahkan partikel menjadi profesional berarti pekerjaan yang ahli dipegang khusus oleh seseorang.

Kejujuran adalah Kemerdekaan



Aku terusik, masih terusik dengan mereka yang bermain egonya.  Jadi siapa yang mengganggu dan diganggu? Aku terganggu oleh sikap mereka hingga membuatku ingin menghindar dari gangguan itu, namun kenyataannya hindaranku malah mengganggu mereka  karena memang seperti ini lah diriku, jika aku tidak mau diganggu aku tak akan menyembunyikan alarmku akan ketidaknyamanan kehadiran mereka.

Itu Bukan Salah Aku, Kamu, Dia, Kita, Kami atau Mereka



Merenung…..

Merenung atau melamun ah sama saja bagiku, ujung-ujungnya hampa fikiran tanpa batas. Tanpa tujuan dan arah yang hilang bersama terbawanya suasana. Aku tak mengerti akan tiap langkah ini, apakah ini yang disebut meratapi? Meratapi takdir yang mengalir karena ulah yang aku gulirkan di alur hidupku sendiri.

Inikah "Karma" untukku?

Tak mampu ku menganalogikanmu meskipun ini dibayanganku

Apa Karma itu keburukan?

Karma ….

Selalu terbesit dalam bayangku dan anganku. Seakan satu titik noda yang pernah menetes di jalan hidupku adalah tabir pembawa kehancuran dalam hidupku.  Namun aku masih terombang ambing dalam lantunan noda itu. Apakah itu noda atau guratan hati yang baik. Mungkin aku saja yang meracau dalam angan kegalauan hati ini.

Mungkinkah sebuah jawaban kebaikan hati adalah noda?

"Everything is Matter"


Aku rancu akan keadaan sekitar kini. Melihat sekitarku seakan yang peduli padahal mereka berlari menghindari. Masih berkutat dengan kenyataan dan masalah jati diri, apakah aku yang salah atau mungkin aku tak bisa memahami?  Lalu kucoba terus memahami namun alambawah sadar selalu berkata,”Ya sudahlah kamu sudah lakukan yang benar, biarkan yang lain begitu”. Perang batinpun terjadi.

Belajar Sabar Tanpa Batas

Belajar Ilmu Sabar dan Ikhlas

Belajar tiada akhir, belajar tiada henti. Seperti air mengalir, memberi kehidupan setiap hari. Aku belajar tanpa henti. Mempelajari kehidupan ini yang semakin lama semakin indah jika aku selalu mensyukuri. Mungkin sering ku dengar bahwa semakin lama kehidupan ini semakin tidak jelas, semakin amblas dan tiba-tiba hilang tanpa bekas. Namun aku merasakan lain, bahwa lama semakin lama hidup ini semakin nikmat ketika aku merasakan banyak cobaan yang membawaku untuk kebaikan dan merasakan semuanya keagungan Tuhan Maha Pencipta Alam.

Tujuanku Di Dunia ini


Aku mencari dan berlari untuk menemukan tujuanku. Semakin aku berlari semakin aku ragu akan tujuanku. Hinnga aku masih berfikir masihkah aku terus berlari? Ketika aku berlari aku takut aku melewati apa yang aku tuju. Dan aku takut kehilahan Arahku untuk kembali karena aku terlalu jauh melewatinya.

Never Give Up! But I am Give Up!

Aku dan Pohonku
Kecewa, Sakit hati, emosi, dendam, iri, hancur, and everything about self destruction. Mungkin Rasa ini pernah aku rasakan kesekian kali perwaktu, bahkan sering mungkin aku merasakannya. Namun sering juga aku anggap rasa-rasa itu adalah penambah nikmat dan nikmat diri akan cobaan yang mungkin nanti kan menghikmahi.

Berkunjung ke Cileungsi : Chapter Taman Buah Mekarsari "Buahmu adalah Buah Kenanganku"


Taman Buah Mekarsari terletak di daerah Cileungsi, Kabupaten Bogor. Taman ini dahulu diresmikan oleh Ibu Negara, Almrh. Ibu Tien Soeharto. 
Taman yang bisa aku sebut The Great Garden. Bentuknya amazing seperti daun lamtoro (Daun lamtoro tuh yang buat obat sariawan dan demam kalau orang jawa biasannya) Kok bisa aku katakan amazing? ya karena isinya taman buah hampir apa aja ada buahnya, dari buah hati alias anak-anak, buah tangan alias oleh-oleh atau buah... buah beneranlah. Salak, Durian, Melon, Nangka, jambu, and many more. (ngelantur)... Next

Selongsong Kerinduan dan Cinta


Selongsong kosong. 
Kosong akan keberadaan. 
Keberadaan Cinta dan kerinduan.

Selongsong mungkin juga sebutir, namun aku tak pernah mengerti apa yang harus aku sebutkan apakah selongsong atau sebutir. Selongsong aku dengar antara pegas dan hentakan. Antara gesekan dan lecutan.

Melankolis dalam sebuah MelonCoffe


Melon, yang aku mengerti melon itu manis. Kopi, yang kutahu  kopi itu pahit. dan aku tak mengerti Mengapa aku membawa melon dan kopi itu kesini. Hadir dihadapanku secara tiba-tiba menyatu dalam sepiring keraguan dan  kegalauan atau malah suatu kebahagiaan yang terselimuti kegugupan diri yang datang  dalam bayang diri.

Aku dan Setangkai Dahan Harapan

Akulah setangkai dahan pohon yang menjulur memanjang tumbuh dan berkembang di padang savana. Aku menari-nari dalam mimpiku dan angan-anganku  dengan beberapa helai daun disisiku yang silih berganti menemaniku.
Daun tua yang jatuh, daunkering yang tetiup angin atau daun muda termakan ulat. Mereka pergi begitu saja tanpa mengenal harus berapa lama bertahan di dahanku.

Yang Kunanti Sesungguhnya Hanyalah....


Oh bukanlahCantikmu yang kucariBukanlah ituYang aku nantiTetapi ketulusan hati yang abadi
KutahuMawar tak seindah dirimuAwan tak seteduh tatapanmuTetapi kau tahuYang kutunggu hanyalahSenyumanmu

Reff by Letto-Senyumanmu


Memang tak ada yang indah yang dirasakan oleh aku yang sedang jatuh cinta. Ya mungkin bisa aku sebut kini kusedang jatuh cinta. Namun kali ini cinta ini berbeda dari cinta sebelumnya. Ah apalah membicarakan cinta seperti pujangga saja yang selalu bisa merangkai alunan kata menjadi sajak yang menenangkan jiwa.

Aku adalah aku......

Ini aku adalah aku,
Bukan dia atau mereka yang berada disekitarku
Aku bukan mereka yang aku banggakan.
Ini aku yang berdiri disini diatas kedua kakiku
Aku dengan sepuluh jari kaki dan kedua tumitku
Aku disini menopang gumpalan daging yang melilit tulang dan sendi ini untuk kugerakkan
Aku disini memilin urat dan sarafku untuk aku arungi kehidupan
Aku disini merajut jaringan tubuhku tuk ku nikmati desahan dunia
Aku adalah aku
Aku bukan kamu
Aku bukan dia
Aku bukan mereka
Aku bukan kami
Aku adalah aku




Akulah aku, Jakarta 16 April 2015
http://resonansilensa.blogspot.com 

SAMAPTA ...... "Pola Pendidikan Aneh, yang Saya bilang "Freak","Tolol" even "Idiot"


Kesamaptaan, mungkin sesuatu yang sudah tidak asing bagiku didengar bahkan kini ku tak terusik lagi dengan istilah tersebut. Ada yang bilang Samapta adalah pembantaian, hmmmm benarkah??? ada juga pendapat Samapta adalah Sesuatu yang freak, Tolol dan Idiot.... wah benarkah? Aku belum mengerti pendapat itu terlontar dari seseorang yang berani atau pengecut atau hanya emosi yang terbang bersama awang-awang tak tentu arah.

Masih Pantaskah....

Pantas? kata pantas setara dengan boleh, boleh jadi aku renungkan tentang suatu kepantasan. Hmmm ya Pantas jika aku ulangi kata itu dan aku detailkan terdengar menjadi sesuatu kata yang unik bahkan seperti kata asing. coba aku katakan.

Pantas.....
         Pantas.....
                  Pantas......
                           Pantas......

Dan sering aku katakan "Pantaskah saya.... bla bla bla bla...."

Bahagia itu .......

Aku hidup untuk bahagia, dan ketika hidup berusaha mencari bahagia selanjutnya yaitu kebahagiaan akhirat.

QS Al-baqarah:(201)

رَبَّنَا آتِنَا فِىْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِىْ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat

namun Aku tak mengerti apa arti bahagia itu sendiri. Bahagia itu baik dan baik itu bersyukur dan apapun itu yang aku syukuri adalah kebahagiaan. Beberapa hal aku sering lupa bahagia itu adalah syukur. Coba aku keluar pandangi sekitarku. Banyak kebahagiaan disana. dan sesungguhnya bahagia itu sederhana.

Ketika 560 kilometer terpisah 5 meter

Tak pernah terduga dan hanya dalam angan diri
Bermandikan air alam nan deras melumuri raga ini,
Menanti kereta besi beroda delapan menghampiri.
Tak pernah sebelumnya jalan ini kulewati,
Pertama kalinya sepanjang hidup ini,
sedangkan Selalu terlintas bayangnya yang kini hadir di hati
tiba-tiba raganya nyata menghampiri ku yang sedang bermimpi

Mungkin dua bait lantunan diatas yang dapat aku gambarkan keadaan tadi malam. Disaat aku pulang dari perantauan ke Kampung halaman, kunaiki Bis malam yang pertama kali aku dengar dan rasakan. Tak pernah sebelumnya aku melewati jalur selatan Pulau jawa yang konon katanya jalanan lebih sepi dan tak sepadat Pantai utara. 

Mungkin Kasih adalah Sayang

Berawal dari pandangan,
Terurai bersama perasaan
Diiringi dengan ucapan,
Hingga hati berkata apakah ini cinta dan harapan?
Bersemayam mengusik hati,
yang tenang bersama hangatnya mentari pagi,
Dan selalu terbayang gambaran diri.
berharap untuk memiliki dan bersamamu setiap hari,
Ya hidup adalah harapan,
Harapan yang jangan dipadamkan
Halnya harapan menggubah hati menjadi keindahan
Khawatir mulai melanda,
memikirkan nya yang jauh berbeda,
Apakah derajad keimanan atau rasa percaya?
namun hati selalu membawa untuk memilikinya
Cinta belum kumiliki, namun cemburu sudah meresapi
tak ada rasa untuk berbagi dengan lain hati yang mencoba ingin ia dimiliki.
Cinta adalah harapan,
namun Kasih apakah sayang?
hingga kini tak lengkap tanpa keduannya
Apakah kini ku sedang cemburu?
Apakah kini ku sedang khawatir?
Apakah kini yang disebut ingin melindungi?
Apakah ini hanya emosi?
Namun mengapa hati selalu meyakini,
bahwa ialah sang Pujaan Hati.

Merindukan Sang Pujaan,
My Room +PT Jasa Angkasa Semesta, Cargo Handling Business Unit  Jakarta, 02 April 2015
http://resonansilensa.blogspot.com

Secangkir Kopi Tawar

Minum, aku hanya minum. Minum hausnya kehidupan yang aku kejar tanpa melihat apa yang kuminum. Ibarat pepatah jawa 

"Urip iki amung mampir ngombe" 

Hidup ini ibarat hanya mampir minum.
Lalu minum apa hidup ini? air? apakah hanya air yang mampu kuminum dan akupun tak mengerti. Ataukah minum itu adalah sesuatu yang cair, dan tidak bisakah selain  itu bisa  aku minum?