Sekelumit hariku mulai aku jalani kembali,
hingar bingar warta mulai mempengaruhi diri bercampur menjadi satu alur hidupku
ini. Ku baca warta hari ini penuh dengan sesak dengan berita-berita masih
berkelumit tentang tikus-tikus yang lapar, serigala-serigala bersikutan
kekuasaan dan domba-domba berusaha tampil cantik untuk mengikat masyarakat
dengan pertunjukan.
ahhh inilah Negaraku, Inilah Indonesiaku.
dibalik indahnya alam hayati namun tetap saja didalam terbalut alam nafsu dan
birahi.
Whatever! but today is my day. everyday is
my life. always and always.
Ya benar apa saja yang terjadi, ya tetap
hari-hariku, tetap aku sendiri yang menentukan, tetap aku sendiri yang
bertanggung jawab dan pasti tetap aku yang menjalani. So aku akan jalani sesuai
kata Takdirku.
kucoba membuka warta pagi ini
Dan cukup tahu, tiap membaca warta hanya
aku ingin tahu apa yang terjadi.
berita inilah .......
lalu berita itulah ....... olahraga yang
sedang hangat-hangatya
namun ada hal yang buat menarik aku tentu
tentang Negara ini dan birokrasinya
Memang akhir-akhir ini aku baca sekelumit
kabar dan warta jika PNS mulai jadi sorotan, sampai akan adanya pengurangan
sejuta orang. waw bagiku cukup menarik.
tentu keputusan ini bukan asal terucap.
cukup antusias juga aku mengikutinya. Masih pola pikir masyarakat yang sama
antara masyarakat dan para penerbit berita dan kuli tinta bahwa "Bad News
is a Good News"
Ya memang benar begitu keadaanya.
PNS itu adalah makhluk-makhluk yang kotor.
Kerjaannya berleha-leha, santai, makan gaji buta, koruptor, nepotisme dan ya
begitulah.
menurutku memang tidak salah stigma itu
keluar karena memang seperti itu keadaannya.
Ya jujur aku akui hal-hal seperti itu
memang terjadi disekitarku, bahkan dilingkunganku. Dan aku sangat berharap
sekali wacana berita itu bukan omong kosong.
Perlu menseleksi dan kuadran kan
makhluk-makhluk itu dan seleksi yang perlu. lalu rekrut yang lebih bermutu.
Kalau kulihat memang PNS-PNS sekarang itu
sebenarnya bukan karena gajinya yang kurang besar, bukan karena jam kerja yang
padat. namun itu semua tuntutan tekhnologi dan perkembangan jaman. Aku tidak
menyalahkan mereka yang sudah senior untuk mengikutinya namun hanya kukecewa
akan semangat mereka untuk mengikuti perkembangan jaman yang kurang.
Bukan berarti ku tak menghargai jasa
mereka yang telah menjalankan roda birokrasi ini namun karena merekalah aku
belajar mana yang harus kurubah, mana yang harus kumulai baru. bukan ibarat
"Habis manis sepah dibuang" namun aku ibaratkan
"Pohon yang sudah matang dan
menghasilkan bibit-bibit baru, bibit itulah yang akan kutanam dan
kurawat" mungkin pohon itu karena termakan usia mulai tumbuh bengkok sana
sini, rapuh, terhayun-hayu terkena godaan angin, dari bibit itu akan kucoba
tumbuhkan pohon yang lurus, bagus dan rindang. rindang untuk negaraku.
Namun hal itu tidak menjadi alasan
satu-satunya aku kecewa dengan PNS itu, tetapi dari mereka yang bibit baru
ditanampun kadang sudah mulai layu dan rapuh. rapuh akan ideologi mereka dan
watak kebangsatan mereka.
ya mungkin mereka yang masih baru berfikir
seperti itu. Tetapi ingatkah kalian itu siapa?
kalian itu PNS. PNS itu abdi negara. This
is not a company but this is Institution.
Institusi ini adalah Roda Negara. Ingat
salah satu niatan jadi PNS adalah menjadi abdi negara. Abdi itu pembantu bukan
bos.
Bukan lantas aku masuk dan menuntut gaji.
pulang tepat waktu. Ya kita melakukannya, kita memang harus tetapi bukan
berarti kita tak ada loyalitas.
Untuk Perusahaan memang benar tetapi untuk
PNS, sebaiknya masukkan saja ke Kuadran 4 saja, Sir!
Ya aku pun berfikir aku disini bukan hanya
untuk yang penting kerja, namun aku berusaha yang penting berguna. Berguna bagi
Negara sudah tentu berefek untuk keluarga baik jangka panjang mapun jangka
pendek. memang tidak harus setiap hari namun luangkanlah waktu sekali untuk
memikir Betapa aku mencintai Institusi ini dan aku mencintai negara ini. Apa
yang bisa aku lakukan untuknya.
ada istilah "We study from human and
still be human, and when we work we still be a human not robot"
Istilah itu memang berbeda persepsi,
bagiku malah jam kerja itu seperti robot dan selepas jam kerja aku menjadi
human lagi karena dengan perasaan dan rasa cinta ini ku buat sebuah perubahan.
kapan lagi aku bisa berguna. kadang pernah terfikirkan Dengan Gajiku sekarang
ini, negara masih rugi menggajiku sedemikian.
Sudahlah memang aku hanya berfikir sempit
dari sisiku saja.
Ruang Kerja, @halimperdana kusuma
airport
Jakarta, 17 Juni 2016
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon masukan dan Semoga bermanfaat